Thursday, April 2, 2015

Sam Poo Kong - Semarang

"elo kalau ke Semarang wajib banget ke Sam Poo Kong" salah satu temen gw ngomong gitu, nah sampe Semarang gw bilang ketemen gw yang tinggal disana, langsung gw di bawa kesana. ternyata Sam Poo Kong emang menjadi salah satu tempat wisata yang ngetop di Semarang.

Pas pertama kali masuk parkiran sudah terlihat gerbang dengan tulisan "Sam Poo Kong" dengan ornamen-ornamen khas Cina. harga tiket masuknya cukup murah dengan Rp. 15.000,- tapi elo nggak bisa ke dalem klenteng besarnya, jadi gw nambah Rp. 20.000,- buat masuk ke semua area yang menurut gw areanya lumayan besar. 



Kelenteng Gedung Batu Sam Po Kong adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Tanda yang menunjukan sebagai bekas petilasan yang berciri keislamanan dengan ditemukannya tulisan berbunyi "marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Qur'an".
Disebut Gedung Batu karena bentuknya merupakan sebuah Gua Batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu, orang Indonesia keturunan cina menganggap bangunan itu adalah sebuah kelenteng - mengingat bentuknya memiliki arsitektur bangunan cina sehingga mirip sebuah kelenteng. Sekarang tempat tersebut dijadikan tempat peringatan dan tempat pemujaan atau bersembahyang serta tempat untuk berziarah. Untuk keperluan tersebut, di dalam gua batu itu diletakan sebuah altar, serta patung-patung Sam Po Tay Djien. Padahal laksamana cheng ho adalah seorang muslim, tetapi oleh mereka di anggap dewa. Hal ini dapat dimaklumi mengingat agama Kong Hu Cu atau Tau menganggap orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka.
Menurut cerita, Laksamana Zheng He sedang berlayar melewati laut jawa, namun saat melintasi laut jawa, banyak awak kapalnya yang jatuh sakit, kemudian ia memerintahkan untuk membuang sauh. Kemudian merapat ke pantai utara semarang untuk berlindung di sebuah Goa dan mendirikan sebuah masjid di tepi pantai yang sekarang telah berubah fungsi menjadi kelenteng. Bangunan itu sekarang telah berada di tengah kota Semarang di akibatkan pantai utara jawa selalu mengalami proses pendangkalan yang di akibatkan adanya proses sedimentasi sehingga lambat-laun daratan akan semakin bertambah luas kearah utara.
Konon, setelah Zheng He meninggalkan tempat tersebut karena ia harus melanjutkan pelayarannya, banyak awak kapalnya yang tinggal di desa Simongan dan kawin dengan penduduk setempat. Mereka bersawah dan berladang ditempat itu. Zheng He memberikan pelajaran bercocok-tanam serta menyebarkan ajaran-ajaran Islam, di Klenteng ini juga terdapat Makam Seorang Juru Mudi dari Kapal Laksamana Cheng Ho. (info dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Klenteng_Sam_Po_Kong )






Jadi uniknya neh klenteng perpaduan antara Islam dan Konghucu, kelntengnya dominan warna merah, kuning dan hijau yang dimana hijau melambangkan warna Islam, dan tidak hanya Konghucu saja yang ibadah disini namun Islam pun banyak yang berdatangan untuk berziarah.








Salah satu yang unik adalah ranting pohon yang diatas, bentuknya menyerupairantai kapal dan ini asli bukan buatan. kenapa rantai kapal ?.. karena waktu dulu daerah ini adalah daerah kapal dan tempat kapal-kapal itu berlabuh. keren banget.









Nah jadi kalau ke Semarang jangan lupa mampir kesini, salah satu tempat yang unik dan menarik aja seh menurut gw. dan saran gw kalau kesini mendingan ama tour guide, jadi elo bisa di jelasin semua sejarah nya dan tempat-tempatnya. dan satu lagi pake baju yang sangat adem karena tempatnya panas banget. Xiǎngshòu !!!!....




Lets get lost guys !..



Bani Amir

No comments:

Post a Comment